Siapa Dalang Aksi Demonstrasi? DPRD Jabar Dilempari Sampah

  • Bagikan
Siapa Dalang Aksi Demonstrasi?
Keadaan Gedung DPRD Jabar sehabis aksi demonstrasi - Picture by infobandungku.com

Infobandungku.com – Pada Kamis (4/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, suasana depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, mendadak ricuh. Hal ini terjadi karena aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok Rakyat Anti Penggusuran. Namun, tidak hanya massa biasa, aksi tersebut juga melibatkan sekelompok emak-emak berseragam warna pink. Jadi siapa dalang aksi demonstrasi?

Siapa Dalang Aksi Demonstrasi Tersebut?

Pertanyaan mengenai siapa dalang aksi demonstrasi tersebut akhirnya terjawab. Dalangnya adalah kelompok Rakyat Anti Penggusuran, sebuah aliansi masyarakat yang menolak keras penggusuran, ketidakadilan, dan represifitas aparat. Melalui koordinasi yang di pimpin oleh Angga, kelompok ini menggerakkan massa, termasuk kalangan emak-emak, untuk turun langsung ke jalan. Dengan demikian, aksi ini bukan spontanitas, melainkan bagian dari rangkaian perlawanan sejak 29 Agustus 2025.

Mengapa Sampah Jadi Simbol?

Aksi itu tidak sekadar orasi. Sebaliknya, massa melakukan pelemparan bungkusan sampah ke arah gerbang Gedung DPRD. Tindakan itu dipilih sebagai simbol protes terhadap sikap dewan yang di nilai tidak berpihak pada rakyat kecil. Menurut koordinator aksi, Angga, pelemparan sampah juga merupakan bentuk perlawanan atas tindakan represif aparat keamanan dalam unjuk rasa sebelumnya.

Kritik Keras terhadap Dewan

Lebih lanjut, Angga menyebut Gedung DPRD Jabar layak di sebut “tempat sampah”. Menurutnya, anggota dewan enggan menemui rakyat, membiarkan koruptor bebas, dan tetap bergeming di balik kekuasaan. Oleh karena itu, tema aksi pun di pilih: buang sampah pada tempatnya. Transisi dari simbol ke substansi terlihat jelas, sebab pesan utama mereka adalah mempermalukan dewan yang di anggap gagal menjalankan amanah.

Apa Saja Tuntutan Mereka?

Tidak berhenti di situ, Rakyat Anti Penggusuran bersama emak-emak juga menyampaikan sepuluh tuntutan utama. Antara lain, mereka menolak represifitas aparat TNI maupun Polri, menuntut reformasi Polri, serta mendesak pembebasan pengunjuk rasa yang di tahan. Selain itu, mereka juga menuntut pertanggungjawaban atas kematian sepuluh warga dalam gelombang aksi Agustus–September. Bahkan, mereka menyerukan pemberantasan korupsi hingga pembatalan kerja sama Pemprov Jabar dengan TNI.

Baca Juga : Gedung DPRD Jabar diLempari Sampah saat Aksi Protes

Dengan demikian, siapa dalang aksi demonstrasi tersebut kini jelas: kelompok Rakyat Anti Penggusuran. Melalui koordinasi Angga, mereka menggerakkan masyarakat hingga emak-emak untuk menyuarakan kekecewaan. Pelemparan sampah pun menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap dewan yang di anggap tidak peduli pada jeritan publik.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *