Lagu yang Dilarang: Sejarah Kontroversial dalam Musik

  • Bagikan
Lagu Yang Dilarang
Foto: Ilustrasi Picture By Pixabay

INFO BANDUNGKU.COM – Banyak lagu dilarang pemutarannya karena alasan tertentu. Selain musik yang di anggap “terlalu candu”, lirik kontroversial atau kritik terhadap pemerintah juga menjadi penyebab utama pelarangan.

Lagu yang di anggap candu sering kali di larang karena mengganggu konsentrasi pendengarnya. Salah satu contohnya adalah “APT” yang di nyanyikan oleh Rose BLACKPINK dan Bruno Mars. Lagu ini di larang di Korea Selatan dan Malaysia karena merusak fokus pelajar.

Pelaksanaan pelarangan juga sering di sebabkan oleh lirik kontroversial atau pesan politik. “Imagine” karya John Lennon, yang mendukung perdamaian, sempat di larang karena di anggap radikal. Lagu “The Pill” oleh Loretta Lynn juga di larang di radio konservatif karena berbicara tentang kebebasan perempuan.

Kritik terhadap pemerintah dapat membuat lagu di larang, terutama di negara dengan rezim otoriter. “Strange Fruit” oleh Billie Holiday di larang di wilayah Selatan AS karena menggambarkan kekejaman rasisme. Begitu juga “I Fought the Law” oleh The Clash, yang mendapat penolakan karena pesan pemberontakannya terhadap hukum.

“God Save the Queen” oleh Sex Pistols di larang di Inggris pada 1977 karena liriknya di anggap menghina monarki. “Cop Killer” oleh Body Count juga di larang karena mempromosikan kekerasan terhadap polisi.

Lagu “Kim” oleh Eminem di larang di beberapa negara karena liriknya yang eksplisit dan menggambarkan kekerasan domestik.

Lagu Indonesia yang Dilarang

Di Indonesia, beberapa lagu juga di larang karena di anggap bertentangan dengan norma. Lagu “Gugur Bunga” di larang pada masa Orde Baru karena di anggap terlalu melankolis dan tidak sejalan dengan semangat perjuangan.

“Aku Cinta Padamu” oleh Chrisye juga sempat di larang pada 1970-an karena liriknya yang di anggap bebas dan memengaruhi moral remaja.

Lagu “Bubar” oleh Iwan Fals di larang karena mengkritik kebijakan pemerintah Orde Baru. Begitu juga “Sick Like Me” oleh The S.I.G.I.T, yang di anggap terlalu kasar dan tidak sesuai dengan norma sosial.

BACA JUGA:Kontroversi Lagu APT: Lirik yang Dilarang dan Alasannya

Pelaksanaan pelarangan ini menunjukkan bahwa musik bisa menjadi sarana ekspresi sosial dan kritik. Meskipun banyak lagu yang di larang, banyak yang tetap di kenang dan menjadi simbol perlawanan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *