Respons Dedi Mulyadi Terkait Anak dibawa ke Barak Militer

  • Bagikan
respons dedi mulyadi barak militer

INFOBANDUNGKU.COM- Nama Dedi Mulyadi belakangan ramai di perbincangkan publik. Gubernur Jawa Barat itu menjadi sorotan karena sejumlah kebijakan yang di nilai tidak biasa, termasuk soal anak dibawa ke barak militer, yang kemudian menimbulkan pro dan kontra.

Beberapa kebijakannya yang menuai reaksi publik antara lain pelarangan wisuda untuk siswa sekolah, pengiriman anak-anak yang di anggap bermasalah ke barak militer, hingga usulan vasektomi bagi penerima bantuan sosial (bansos). Sejumlah pihak bahkan menganggap kebijakan-kebijakan tersebut melanggar hak asasi manusia (HAM), khususnya hak anak.

Akibatnya, Dedi pun sempat di laporkan ke Komnas HAM oleh salah satu orang tua murid bernama Adhel Setiawan. Laporan ini menyuarakan kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut justru menyalahi prinsip-prinsip perlindungan anak.

Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi memilih untuk tetap tenang. Ia menyatakan bahwa kritik, saran, hingga laporan adalah bagian dari risiko yang harus di terima sebagai pemimpin daerah.

“Saya berterima kasih atas kritik, saran, bahkan tuduhan dan pelaporan sebagai gubernur yang dianggap melanggar HAM dan hak anak,” ungkap Dedi dalam pernyataannya yang dikutip dari Kompas TV.

Dedi menegaskan bahwa anak dibawa ke barak militer merupakan hal yang ia lakukan semata-mata merupakan bentuk kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak di Jawa Barat. Ia mengaku bahwa niatnya adalah agar generasi muda di daerahnya dapat memiliki arah hidup yang lebih baik.

Lebih lanjut, Dedi juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat yang ingin ikut terlibat dalam upaya pembinaan anak-anak dengan perilaku khusus. Ia bahkan menyilakan rumah pribadinya, yayasan miliknya, hingga lembaga pendidikan yang ia kelola untuk digunakan sebagai tempat pendidikan alternatif.

“Saya yakin, jika ada masyarakat yang bersedia menerima dan membimbing anak-anak ini, maka tugas saya sebagai gubernur akan lebih ringan, dan saya bisa fokus menyelesaikan tugas-tugas lainnya,” tuturnya.

Baca Juga : Darurat Sampah di Pasar Caringin, Dedi Mulyadi Desak Aksi Nyata

Respons ini menunjukkan bahwa Dedi tetap berdiri pada pendiriannya, namun tidak menutup ruang dialog dengan publik. Di tengah pro dan kontra, ia berusaha menyeimbangkan ketegasan kebijakan dengan pendekatan humanis.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *